Selasa, 18 Mei 2010

Cita-cita = visi dan misi = niat

Bagi seorang anak manusia sejak dari bangku TK sudah pernah ditanya :"mau jadi apa kalau besar nanti" atau " apa cita-cita kalian sudah besar nanti", mereka lantas menjawab " mau jadi dokter", "mau jadi insinyur" itulah umumnya jawaban yang sering kita dengar.
Orang tua tersenyum senang melihat cita-cita anaknya adalah mengambil profesi yang terhormat. Maka dengan segala daya dan upaya orang tua menyiapkan kebutuhan anaknya agar cita-citanya tercapai.

Setelah mereka dewasa rupanya ada yang berhasil mencapai cita-cita yang telah diidamkan dari kecil, ada juga yang melenceng 360 derajat ada juga yang malah gagal menjadi orang terhormat.

Setelah cita-cita berhasil dan ketika diaplikasikan dalam dunia pekerjaan, banyak juga yang gagal dalam meraih sukses bahkan gagal sama sekali.

Jadi masa depan yang telah dicita-citakan dari kecil menjadi suram dimasa depan. Tidak semua orang mengalami kegagalan bahkan mencapai sukses gilang gemilang. Biasanya orang sukses itu mempunyai karakter suka kerja keras, punya prinsip, mandiri dan dapat memisahkan mana yang penting dan mana yang tidak penting, serta telah mempersiapkan keberhasilan tersebut dengan hati-hati dimasa lalunya.

Beda antara keberhasilan akibat warisan dengan keberhasilan yang diperoleh secara mandiri. Contoh keberhasilan anak pengusaha konglomerat pada generasi ke-2 biasanya masih terlihat aroma keberhasilan tersebut namun setelah generasi ke-3 dan seterusnya mulailah tumbang satu persatu.

meraih masa depan tidak dapat dilakukan secara instan, namun harus dilakukan dengan kerja keras. Sehingga untuk meraih masa depan kita harus mempunyai paling tidak secuil cita-cita, yang menurut teori barat dianalisa menjadi visi dan misi atau secara umum kita katakan apa niat kita untuk menjalani masa kepan kehidupan kita nanti.(mr.jl/05/2010)

Tidak ada komentar: