Rabu, 19 Mei 2010

Tips menggunakan gaji dan uang tabungan keluarga

Bagi karyawan yang mempunyai gaji pas-pasan, ketika gajian, pulang kerumah hanya membawa amplop saja, tanpa membawa uangnya.

Kenapa bisa demikian.....

Karena uang gajian sudah habis dipotong untuk bayar hutang atau bayar pinjaman baik di kantor atau kepada teman sekantor.

Seorang karyawan dengan gaji kecil atau besar, jika tidak cedas mengelola uang gajiannya maka akan jebol juga setiap bulannya. Akibatnya setiap bulan hidup dipusingkan dengan tagihan hutang dari berbagai pihak, sekolah anak menjadi terganggu, harga diri jadi jatuh karena harus terpaksa minta pinjaman baru baik kepada teman atau kantor, saudara menjadi menjauh karena takut dimintai hutang, teman juga mengindar, hidup jadi stress dunia jadi sepi, ceria hidup menjadi sirna dst, dst

Penyebab jebolnya pengeluaran keluarga :

a. Hidup sudah diawali dengan hutang.
b. Gaya hidup konsumtip dengan banyak menggunakan kartu kredit
c. Merenovasi rumah dengan uang pas-pasan karena korban persaingan di komplek perumahan
d. membeli perabotan rumah yang tidak produktip
e. Awal gajian uang dihabiskan untuk travelling, liburan atau foya-foya pertengahan bulan sudah kehabisan uang.
f. Membuka usaha dengan modal awal merupakan dana pinjaman bank


Berikut tips sederhana mudah-mudahan memperbaiki keuangan keluarga saudara :

1. Buat daftar gaji plus penerimaan tunjangan kantor yang diterima secara tetap jumlahnya setiap bulan.
2. Buat daftar pengeluaran rutin kebutuhan hidup keluarga inti : biaya transport kekantor, biaya belanja rutin keluarga bulanan, listrik, telpon, HP, anak sekolah, arisan rutin.
3. Apakah terdapat kelebihan antara no.1 setelah dipotong no. 2
4. Jika no.2 > no.1, harap saudara mencari pekerjaan baru atau pekerjaan tambahan, nyambi, tapi disini tidak diharapkan anda menjadi koruptor untuk menutupi kekurangan tersebut (haram hukumnya dan jika dimakan oleh anak dan keluarga akan menjadi penyakit ditubuh).
5. Jika no.1 > no.2, dan masih sisa +/- 50%, maka rencanakan peningkatan kebutuhan keluarga misalkan untuk rekreasi keluarga, atau tambahan bimbingan belajar anak, atau peningkatan pendidikan suami atau istri, penggunakaan tidak lebih dari 25% dari 50% tersebut.
6. Jika tidak pengeluaran lain maka usahakan paling tinggi 25% harus ditabungkan secara rutin dan tidak boleh diutak-utik alias diambil.
7. Dana yang tidak ditabungkan akan digunakan untuk dana jaga-jaga jika terjadi hal yang tidak terduga misalkan keluarga sakit
8. Jika akan membeli pakaian, atau membeli yang diidam-idamkan biasakan dilakukan menjelang tanggal-tanggal gajian, jangan dibeli pada awal gajian, disini adalah menggunakan uang sisa gajian yang tidak terpakai, jika uang tersebut tidak dipakai maka lebih baik tabungkan kembali yang dapat digunakan untuk perencanaan renovasi rumah, beli kendaraan atau membeli yang lainnya.
9. Jangan lupa, menggunakan sebagian uang untuk beramal di jalan Tuhan, bukan malah untuk berjudi dan biasakan rutin dilakukan.
10. Jika akan melakukan hutang dalam jumlah besar yang perlu diperhatikan adalah bahwa angsuran hutang tidak boleh lebih dari 1/3 gaji yang diterima secara rutin, jika angsuran lebih dari 1/3 lebih baik pinjaman tidak jadi diambil atau waktu pembayaran hutang diperpanjang sedikit.
11. Jika akan merenovasi rumah atau membeli motor/mobil atau pembayaran dalam jumlah besar pastikan bahwa tabungan saudara telah mencapai 3x pengeluaran yang akan dikeluarkan.
12. Agar dianggap berprestise gunakan kartu kredit tetapi tidak lebih dari 2 kartu yang digunakan dan penggunaan harus hati-hati dan digunakan untuk keperluan keluarga bukan untuk konsumtip dan yakinkan bahwa jumlah angsuran kartu kredit tidak lebih dari 1/3 gaji rutin.

mudah-mudahan tip tersebut diatas dapat membantu mengelola keuangan saudara (Mr. JL/05/2010)

Selasa, 18 Mei 2010

Kenapa banyak perusahaan gagal

Perusahaan gagal berkembang, atau mandeg atau bahkan bangkrut disebabkan antara lain:

a. Team management (BOD) tidak kredibel
b. Pemegang saham banyak maunya, perusahaan berkembang sedikit, langsung mau ekspansi
c. Tidak punya arah dan tujuan usaha yang tidak jelas, serabutan dalam bisnisnya, tidak fokus dalam bidang tertentu.
d. Modal dengkul, berbisnis tidak ditunjang dengan modal sendiri dan mengandalkan modal pinjaman.
e. Terlibat hutang yang signifikan
f. Kondisi ekonomi nasional yang kurang baik
g. Harga bahan baku import yang mahal
h. Banyak direcoki oleh LSM atau Centeng kota
i. Para birokrat yang mempersulit usaha atau menyebabkan biaya tinggi
j. Perusahaan di daerah yang selalu direcoki oleh oleh demo setempat yang meminta mempekerjakan tenaga kerja lokal tetapi tidak memenuhi standar kompetensi,atau setelah dikasih kerja menuntut gaji besar tetapi kerjanya hanya mojok melulu (bengong > kerjanya), jika dimarahi, maka demo setempat balasannya.
k. Perencanaan usaha, harga dan biaya yang kurang realistis.
l. Perubahan peraturan pemerintah/daerah yang tidak kondusif

Masih banyak daftar yang menyebabkan para pengusaha gulung tikar

Cita-cita = visi dan misi = niat

Bagi seorang anak manusia sejak dari bangku TK sudah pernah ditanya :"mau jadi apa kalau besar nanti" atau " apa cita-cita kalian sudah besar nanti", mereka lantas menjawab " mau jadi dokter", "mau jadi insinyur" itulah umumnya jawaban yang sering kita dengar.
Orang tua tersenyum senang melihat cita-cita anaknya adalah mengambil profesi yang terhormat. Maka dengan segala daya dan upaya orang tua menyiapkan kebutuhan anaknya agar cita-citanya tercapai.

Setelah mereka dewasa rupanya ada yang berhasil mencapai cita-cita yang telah diidamkan dari kecil, ada juga yang melenceng 360 derajat ada juga yang malah gagal menjadi orang terhormat.

Setelah cita-cita berhasil dan ketika diaplikasikan dalam dunia pekerjaan, banyak juga yang gagal dalam meraih sukses bahkan gagal sama sekali.

Jadi masa depan yang telah dicita-citakan dari kecil menjadi suram dimasa depan. Tidak semua orang mengalami kegagalan bahkan mencapai sukses gilang gemilang. Biasanya orang sukses itu mempunyai karakter suka kerja keras, punya prinsip, mandiri dan dapat memisahkan mana yang penting dan mana yang tidak penting, serta telah mempersiapkan keberhasilan tersebut dengan hati-hati dimasa lalunya.

Beda antara keberhasilan akibat warisan dengan keberhasilan yang diperoleh secara mandiri. Contoh keberhasilan anak pengusaha konglomerat pada generasi ke-2 biasanya masih terlihat aroma keberhasilan tersebut namun setelah generasi ke-3 dan seterusnya mulailah tumbang satu persatu.

meraih masa depan tidak dapat dilakukan secara instan, namun harus dilakukan dengan kerja keras. Sehingga untuk meraih masa depan kita harus mempunyai paling tidak secuil cita-cita, yang menurut teori barat dianalisa menjadi visi dan misi atau secara umum kita katakan apa niat kita untuk menjalani masa kepan kehidupan kita nanti.(mr.jl/05/2010)